Selasa, 27 Desember 2011

Makna Islam Sesungguhnya

Dewasa ini uda banyak yg posting kajian-kajian tetang islam, kita harus bangga akanhal itu. Tapi bisa bahaya kalo kita ga faham bener apa itu ISLAM, akibatnya kita bisa dengan mudah diombang-ambing oleh syubhatnya kaum liberal dan plural. Seperti sekarang uda banyak yang terjerumus ke ajarn-ajaran yang ga di benarkan alloh swt.
Kita juga sering mendengar pengertian yang salah kaprah mengenai Islam, bahwasanya Islam adalah agama yang dibawa nabi Muhammad. Pengertian ini ada benarnya tapi tidak komprehensif. Lalu bagaimana dengan agama yang dibawa nabi Ibrahim, musa, nabi isa dan lainnya?! Karena itu terkadang kita mendengar bahwa agama yahudi atau nashrani itu mulanya benar, dengan asumsi bahwa para nabilah yang membawa agama itu. Ini semua adalah pemahaman yang salah karena tidak diutus seorang rasul kecuali dengan membawa agama Islam.
Selama ini pengertian yang berkembang dalam masyarakat adalah bahwasanya Islam adalah agama yang dibawa nabi Muhammad, pengertian ini tidak komprehensif (menyeluruh) karena tidak memasukkan agama yang dibawa nabi-nabi yang lain yang juga merupakan agama Islam. Dan celakanya pengertian seperti ini menimbulkan pemahaman yang salah.
Nah pengertian yang sederhana dan enak tentang Islam yaitu “mengikuti rasul” ya Islam adalah mengikuti rasul. Hal ini seperti yang diungkapkan ibn Katsir dalam tafsirnya;
وهو اتباع الرسل فيما بعثهم الله به في كل حين، حتى ختموا بمحمد صلى الله عليه وسلم
Islam adalah mengikuti rasul dalam apa-apa yg allah mengutus mereka dengannya pada setiap masa (dimana rasul diutus), sampai pada akhirnya allah mengutus nabi muhammad sebagai pemungkas para nabi. (dimana syariat yg dibawanya adalah syariat penutup yg menghapus syariat nabi-nabi yg telah lalu).
Ada juga pengertian dari ayat lain, yaitu :
وَالرَّسُولَفَإِنْتَوَلَّوْافَإِنَّاللَّهَلَايُحِبُّالْكَافِرِينَقُلْأَطِيعُوااللَّهَ
Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; maka jika mereka berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir” (Ali imron).
Dengan kata lain; barang siapa yg mau mengikuti rasul ia adalah muslim dan barang siapa yg tidak mau mengikuti rasul ia adalah kafir. Jadi ketika Allah mengutus nabi musa kepada bani Israel, maka bani Israel wajib mengikuti nabi Musa, orang yang mengikutinya adalah muslim dan orang yang tidak mengikutinya adalah kafir, begitu pula ketika nabi isa diutus, sampai akhirnya Allah mengutus nabi Muhammad kepada seluruh manusia, karena itu seluruh manusia wajib mengikutinya dan yang tidak mengikutinya disebut kafir. Dan tidak ideal lah pengertian islam yang menyebutkan bahwa islam itu yang berpasrah kepada tuhannya, kita liat aja agama selain islam, mereka juga berpasrah kepada tuhannya, apa itu bisa di sebut islam ?? jelas tidaaak….
Sekali telah ditegaskan dalam al-qur’an surat An-nisa ayat 80
مَنْيُطِعِالرَّسُولَفَقَدْأَطَاعَاللَّهَ
“barang siapa mentaati rasul, maka sungguh ia telah mentaati Allah” (An-Nisa 80)
Dan ini sedikit penjelasan juga tentang di utusnya para Rosul yang hanya membawa agama islam.
Akibat dari pengertian yang salah diatas adalah timbulnya pemahaman yang salah bahwa agama Kristen maupun yahudi mulanya adalah agama yang benar, dengan asumsi bahwasanya nabi Isa itu diutus dengan membawa agama Kristen, begitu pula nabi musa, diutus dengan membawa agama yahudi.
Pemahaman seperti ini jelas salah dan berbahaya, karena dengan demikian kita telah menisbatkan kebohongan kepada nabi Isa dan nabi Musa. Allah telah menegaskan bahwa agama yang diridloinya itu cuma satu yaitu Islam, jadi bagaimana mungkin Ia mengutus para rasul dengan membawa agama selain Islam?!
Allah berfirman;
إِنَّالدِّينَعِنْدَاللَّهِالْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (Ali Imron)
Begitu juga Allah swt tidak akan mau menerima siapapun yg beragama selain agama Islam,
وَمَنْيَبْتَغِغَيْرَالْإِسْلَامِدِينًافَلَنْيُقْبَلَمِنْهُوَهُوَفِيالْآَخِرَةِمِنَالْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imron)
Apakah masuk aqal Allah mengutus rasul mengajak kepada agama selain Islam sedang Allah tidak mau menerima orang yang beragama selain Islam?!
Rasul saw bersabda:
الانبياءاخوةمنعلاتوامهاتهمشتىودينهمواحد
Para nabi itu bersaudara keturunan satu ayah, sedang ibu mereka berbeda-beda, dan agama mereka satu. (HR Ahmad)
Simaklah ucapan nabi ibrahim dan nabi Ya’kub kepada putranya:
وَوَصَّىبِهَاإِبْرَاهِيمُبَنِيهِوَيَعْقُوبُيَابَنِيَّإِنَّاللَّهَاصْطَفَىلَكُمُالدِّينَفَلَاتَمُوتُنَّإِلَّاوَأَنْتُمْمُسْلِمُونَ
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam” (Al-Baqoroh 132)
Begitu juga ucapan nabi Musa kepada kaumnya;
وَقَالَمُوسَىيَاقَوْمِإِنْكُنْتُمْآمَنْتُمْبِاللَّهِفَعَلَيْهِتَوَكَّلُواإِنْكُنْتُمْمُسْلِمِينَ
Berkata Musa: “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang-orang muslim” (Yunus 83)
Lihat pula ucapan Hawaary nabi Isa, kepada beliau;
قَالَالْحَوَارِيُّونَنَحْنُأَنْصَارُاللَّهِآمَنَّابِاللَّهِوَاشْهَدْبِأَنَّامُسْلِمُونَ
Para Hawaary berkata “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah kaum muslimin” (Ali imron 51)
Semua hal tadi menunjukkan kalau nama “Islam” sudah digunakan sejak lama , semenjak nabi Ibrahim bahkan semenjak nabi Nuh, karena beliaulah rasul yang pertama.
Demikianlah, dan hendaklah ini menjadi perhatian bagi segenap kaum muslimin, dan sebagai penutup, hendaklah kita senantiasa berpegang kepada agama Islam, kepada Alquran dan sunnah Rasul, agar kelak dapat meninggal dalam keadaan muslim.
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُوااتَّقُوااللَّهَحَقَّتُقَاتِهِوَلَاتَمُوتُنَّإِلَّاوَأَنْتُمْمُسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Wallahu A’lam

0 comments:

Posting Komentar